Pesona dan keindahan upacara sounding dalam pernikahan tradisional Indonesia memang tak pernah lekang oleh waktu. Sounding atau sering disebut juga sebagai siraman merupakan salah satu bagian penting dalam upacara pernikahan adat Indonesia.
Menurut Pakar Budaya dan Tradisi Indonesia, Bapak Soemarno, sounding merupakan simbol dari kesucian dan kesetiaan dalam pernikahan. “Sounding adalah momen di mana pengantin disirami air oleh orang tua atau kerabat sebagai bentuk doa agar pernikahan mereka diberkahi oleh Tuhan,” ujar Bapak Soemarno.
Pesona dari upacara sounding ini terletak pada prosesi yang penuh makna dan simbolis, serta dihiasi dengan tata cara adat yang khas. Mulai dari pemilihan air yang digunakan hingga mantra-mantra yang diucapkan, semuanya memiliki nilai-nilai filosofis yang dalam.
Menurut Ibu Ratna, seorang penata adat pernikahan, keindahan dari upacara sounding juga terlihat dari hiasan-hiasan yang digunakan. “Biasanya, tempat sounding akan dihias dengan bunga-bunga segar dan dedaunan yang melambangkan kesuburan dan keharmonisan dalam rumah tangga,” ungkap Ibu Ratna.
Tidak hanya itu, upacara sounding juga diiringi dengan musik tradisional yang merdu, seperti gamelan atau angklung. Suara gemerincing musik tradisional ini turut menambah kesakralan dan kekhidmatan dalam upacara pernikahan.
Dalam buku “Adat Istiadat Pernikahan Indonesia” karya Dr. Siti Nurjanah, disebutkan bahwa upacara sounding merupakan bagian tak terpisahkan dari pernikahan tradisional Indonesia. “Sounding memiliki nilai simbolis yang sangat kuat dalam mempersatukan dua keluarga yang akan menjadi satu melalui pernikahan,” tutur Dr. Siti Nurjanah.
Dengan begitu, tak heran jika pesona dan keindahan upacara sounding dalam pernikahan tradisional Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pasangan yang ingin merayakan ikatan suci mereka dengan nuansa tradisional yang kental.